Senin, 28 Februari 2011

Kota Langsa sebagai ibukota dari pemerintahan Kota Langsa, terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Kota langsa yang kini terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu kecamatan Langsa Barat, Langsa Kota, Langsa Timur, Langsa Lama dan Langsa Baro.
Saat ini perkembangan kebudayaan dibidang seni, baik seni tari maupun seni budaya lainnya sudah sangat baik. Hal ini mengundang Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Langsa yang baru terbentuk berdasarkan Qanun Kota Langsa Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis daerah dan Lembaga Tekhnis daerah Kecamatan langsa kota beserta Instansi dan lembaga terkait untuk melakukan pembinaan secara baik dibidang budaya maupun dibidang kesenian khususnya.
Melalui berbagai bentuk kegiatan dan event-event yang diselenggarakan didalam maupun diluar kota secara berkesinambungan, Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Langsa menerbitkan leaflets ini sebagai sarana untuk dipublikasikan yang mudah dipahami yang berjudul sekilas budaya di Kota Langsa.



1. Budaya asing yang bersifat negatif dapat mempengaruhi pembangunan kebudayaan daerah dan keutuhan jati diri bangsa.
2. keberadaan dan kelestarian budaya daerah sebagai penyaring dalam menyerap kebudayaan asing.
3. Pola hidup masyarakat Aceh akhir-akhir ini cenderung melupakan adat dan kebudayaan daerah.
4. Dalam proses perkembangan kebudayaan diera globalisasi adanya kemungkinan penyerapan unsur budaya asing yang bersifat negatif.




1. Membentuk kepribadian masyarakat yang berbudaya.
2. Menumbuhkan pemahaman, pengalaman dan pelestarian nilai budaya daerah yang luhur dan beradab.
3. Melestarikan nilai budaya bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat manusia yang dijiwai oleh nilai-nilai agama.



1. Melestarikan dan mengembangkan nilai – nilai karya budaya (tradisi dan modern) yang islami dalam masyarakat Aceh.
2. meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengaktualisasikan nilai-nilai budaya islami dalam kehidupan sehari-sehari, hal itu merupakan salah satu bentuk syiar Islam dalam rangka aktualisasi Syari’at islam.
3. Meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada khususnya terhadap budaya daerah, sehingga budaya daerah yang islami menjadi alternatif benteng yang kokoh terhadap pengaruh negatif budaya asing yang negatif itu semakin kuat dan tak terelakkan.
4. Menumbuhkan dan mendorong perkembangan minat dan kreatifas para seniman dan budayawan Aceh pada khususnya untuk menggali dan mengkaji dan warisan budaya Aceh.
5. Mendorong berkembangnya kegiatan budaya dan produk kerajinan rakyat yang dapat menjadi motivasi bagi para wisatawan untuk datang ke Aceh.
6. Menjadi tenaga pendorong semangat persatuan sehingga dapat segera terwujudya kedamaian di Nanggroe Aceh Darussalam segera terwujudnya kedamaian di Nanggroe Aceh Darussalam dan terjalin kembali hubungan silahturahmi dalam suasana kerukunan hidup bersama yang bermartabat.



1. Meningkatkan peran serta masyarakat.
2. Mantapnya budaya asli sebagai saringan untuk budaya luar yang tidak sesuai.
3. Tumbuhnya motivasi dan daya cipta masyarakat dan para seniman / budaya.
4. meningkatkan arus kunjungan Wisman dan Wisnus ke wilayah Kota Langsa.




a. Gelayang Tunang
b. Meuen galah
c. Poh Gaseng
d. Meuen Geunteut
e. Silat Pelintau
f. Meuen gatok
g. Panca
h. Lomba Peuraho




a. Kitab suci Al-Qur’an tulisan tangan.
b. Duplikat kubah dan mimbar Masjid tempo dulu.
c. Benda-benda budaya peninggalan sejarah.
d. Peralatan rumah tangga.
e. Alat-alat pertanian.
f. Alat-alat kesenian.
g. Alat-alat perkawinan dan pelaminan.
h. Alat-alat perang.
i. Alat-alat perikanan.
j. Barang-barang kerajinan.
k. Mata uang tempo dulu.
l. Manuskrip peninggalan kerajaan-kerajaan Islam.
m. Kehidupan dan perkembangan seni budaya dan karya sastra tempo dulu.

WISATA KOTA LANGSA


WISATA KOTA LANGSA

Kota Langsa adalah sebuah kota muda yang lahir pada tanggal 17 Oktober 2001 dari pemekaran Kabupaten Aceh Timur yang terdiri dari lima kecamatan yaitu Langsa Kota, Langsa Timur, Langsa Barat, Langsa Lama, dan Langsa Baro dengan pusat ibu kota di Langsa. Melewati jalan Banda Aceh Medan, wilayah kota Langsa dimulai dari desa Alur Dua, dan berakhir pada perbatasan desa Buket Metuah. Kota Langsa dengan luas relatif kecil dibandingkan dengan kabupaten atau kota lain di Propinsi Aceh memiliki ciri khas tersendiri yang unik dan menarik serta potensi alam yang beragam yaitu pelabuhan, pantai, kawasan kota, hutan lindung, bukit-bukit, dan tempat wisata yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan usaha dan kreatifitas yang tinggi hingga menjadi tempat yang menghasilkan rupiah bagi masyarakat. Dengan demikian, kota Langsa nyaris sempurna di usia yang sangat muda yaitu 8 tahun.


 














Sehari-hari mayoritas masyarakat kota Langsa bergelut di bidang perdagangan barang dan jasa. Hal itu dapat dilihat dari aktivitas masyarakat baik personal, kelompok maupun kumpulan besar penduduk yang dibagi menjadi tiga kawasan yaitu:
a.       Di kawasan pelabuhan masyarakat dominan bermata pencaharian melaut  mencari ikan, udang, dan bermacam hasil tangkapan laut lainnya baik untuk kebutuhan dalam daerah maupun untuk ekspor keluar daerah atau keluar negeri seperti Malaysia dan Singapore. Selain itu juga ada cafe-cafe, usaha jual-beli pohon bakau, dll.
b.      Di kawasan perkotaan yang lumayan luas, masyarakat memanfaatkan perdagangan barang dan jasa yang beragam tersebar keseluruh pelosok kota.
c.       Di kawasan desa masyarakat memanfaatkan lahan subur untuk bertani dan berladang juga menciptakan cita rasa baru yang bisa dikenal sehingga menjadi desa produksi yang dijalankan secara kelompok maupun personal. Seperti desa Karang Anyar menjadi desa produksi kripik renyah. Desa Seulalah yang terkenal dengan kripik pedas dan tempe Seulalah. Desa Alue Dua yang sepanjang jalan menjual ikan asin. Desa Seuriget dan Sungai Pauh memproduksi terasi yang terkenal enak dan maknyus. Sedangkan daerah bukit masyarakat memanfaatkan lahan untuk bertani dan berladang, dan hasilnya bukan hanya dijual di dalam maupun di luar daerah bahkan di ekspor.

Kota Langsa memiliki banyak tempat wisata dengan keunikan, kelangkaan, dan keindahan yang berbeda dengan daerah lain di antaranya adalah :
1.      Taman Bambu Runcing Kota Langsa.
2.      Pelabuhan Kuala Langsa.
3.      Ujung Pusong.
4.      Pulau Teulaga Tujoh.
5.      Pantai Pasir Putih.
6.      Hutan Lindung.
7.      Mutiara Water Park.
8.      Kolam Renang Keumuning (Selembat).
9.      Kolam Pemancingan.
10.  Makam Chik Ampon Beurdan
11.  Balee Juang.
12.  Wisata Kuliner Langsa

Untuk lebih jelas, berikut uraian masing – masing tempat wisata yaitu :
1.      Taman Bambu Runcing Kota Langsa
Taman Bambu Runcing sebagai icon kota Langsa terletak di tengah Kota tepatnya di Jalan Ahmad Yani. Taman yang  sarat akan sejarah ini dibangun pada tahun 1948 saat Langsa masih menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Timur.
Selain keindahan dan letaknya sangat strategis Taman Bambu Runcing mengingatkan kita pada masa – masa perjuangan dengan adanya relief – relief  perjuangan dari masa perjuangan sampai kemerdekaan.

2.      Pelabuhan Kuala Langsa
Kawasan Kuala Langsa adalah salah satu kawasan yang sangat menjanjikan akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Langsa yang pada saat ini terus dikembangkan. Kawasan ini juga dijadikan tempat rekreasi masyarakat dengan tersedianya fasilitas yang memadai. Pelabuhan Langsa. Bisa dimanfaatkan untuk arena memancing, juga wisata air dengan tersedianya kendaraan air juga wisata kuliner.

3.      Ujung Pusong


 









Desa Teulaga Tujoh (Pusong) adalah pedesaan unik dan langka di mana penduduk sehari-hari berpencaharian mayoritas nelayan. Nuansa desa pusong sangat unik mengingat Pusong ini terletak di tengah laut yang berbentuk daratan  pantai membentuk jalan melintang ke pulau lain.
Ujong Pusong adalah salah satu tempat kunjungan wisata yang akan dikembangkan, melihat penduduknya yang relejius dan bersahabat didukung oleh adanya beberapa sarana dan prasarana seperti mesjid, air bersih dan tempat mandi.

4.      Pulau Teulaga Tujoh.
Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau kecil yang berada tak jauh dari Pusong. Tempat ini sangat indah dan unik serta langka karena tidak ada satupun orang yang bermukim di sini karena beberapa sebab. Salah satunya adalah karena tempat ini diyakini masyarakat adalah tempat keramat.
Pulau Telaga Tujuh adalah pulau yang belum tersentuh dan masih alami dengan hutan yang hijau dan dengan hunian binatang yang ramah menyambut kedatangan pengunjung seperti monyet dan burung. Pulau ini berada di dekat Gampong Pusong Kecamatan Langsa Barat, Pulau tersebut sangat cocok menjadi tempat penelitian rekreasi alam dan menikmati matahari tenggelam.






 











5.      Pantai Pasir Putih.
Pantai Pasir Putih merupakan hamparan pantai yang luas dan pasir yang bersih adalah salah satu daya tarik wisatawan. Hamparan pantai yang luas dan pasir yang bersih, tampak dalam gambar beberapa pohon bakau yang memperindah pantai dan dapat menahan erosi dari ombak air laut.


 











6.      Hutan Lindung.
Hutan Lindung terletak di daerah Perumnas dengan permukaan tanah yang berbukit sehingga menjadi keunikan khusus saat melihat pohon-pohon besar rimbun yang tumbuh menjulang tinggi dalam sebuah kawasan dilindungi yang menjadi paru-paru kota Langsa





7.      Mutiara Water Park.
Mutiara Water Park terletak di daerah Perumnas dengan luas maksimal dan fasilitas memadai. Tempat ini merupakan salah satu tujuan masyarakat kota langsa saat liburan.
Mutiara Water Park ini merupakan tempat rekreasi yang menyediakan kolam renang, perosotan air, drum air, flyng fox, macam ragam makanan, dan aneka hiburan dan fasilitas lainnya.


8.      Kolam Renang Keumuning (Selembat).
Kolam renang ini terletak di desa Keumuning kecamatan Langsa Baroe kota Langsa. Tempat ini sangat exotis, karena letaknya diapit oleh bukit-bukit yang tinggi. Di daerah ini memberikan suasana khas yang asri dan selalu merdu dengan kicauan burung. Dan tempat ini dijadikan Bumper (bumi perkemahan) bagi anggota pramuka yang melaksanakan kegiatannya










9.      Kolam Pemancingan.
Kolam Pemancingan yang terletak di Gampong Baro Kecamatan Langsa Lama dengan jarak dari Kecamatan lebih kurang 3 kilo meter sedangkan  dari Ibu Kota Langsa  sejauh 2 kilo meter. Kolam ini sangat cocok bagi penggemar memancing.
Tempat ini sangat mudah dikunjungi, dan kolam pemancingan ini melekat keindahan yang mampu memberikan kepuasan psikologis pengunjung dan nuansa afarmatif.

10.  Makam Ampon Chik Banta Beurdan
Pertengahan abad 17 Ampon Chik Banta Beurdan adalah seorang ulee balang untuk daerah Langsa. Dan beliau merupakan keturunan Raja yang beristrikan keturunan bangsawan.
 






Pada masa beliau berkuasa, beliau mendirikan sebuah mesjid yang menjadi mesjid pertama di Kota Langsa yaitu mesjid   yang terletak di Gampong Teungoh. Sangat banyak peninggalan-peninggalannya di antaranya adalah Mesjid, istana , tempat bermain anak-anak, makam-makam keramat dan lain - lain.

11.  Gedung Balee juang

Gedung yang terletak di pusat kota ini di bangun pada tahun 1924, merupakan gedung kebanggaan masyarakat Kota Langsa yang masih berdiri megah dan kokoh. Hingga saat ini gedung ini digunakan sebuah instansi pemerintahan daerah. Sekilas anda dapat membayangkan kemasa lalu bahwa di kota Langsa pernah terjadi perlawanan yang sangat hebat terhadap pemerintahan kolonial.







12.  Wisata Kuliner Khas Langsa
Selain tempat-tempat indah dan bersejarah, dapat pula kenikmatan tiada duanya dari aneka makanan baik dari dalam kota Langsa yang sangat khas maupun luar kota Langsa.
Makanan khas Langsa di antaranya adalah Sop Sum-Sum Langsa, gulee lhok beulacan, Rujak Langsa, kripik,dll. Namun makanan luar lainnya juga dengan mudah di dapat dengan rasa asli maknyus seperti Burger, Siomay JM, Ayam Tangkap, Kalasan, Gepok, dll.